My Earth, My World
Halooo-!!!
Dengan saudara Ardi Aulia Firdaus?
Pasti bener kan ya, ga mungkin aku salah orang.
Disini aku cuma mau menyampaikan apa- apa yang aku rasa perlu disampaikan ke kamu, boleh kan ya? boleh dong, maksa nih hehehe.
Pertama-tama, aku mau memohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua kesalahan yang aku perbuat secara sengaja ataupun tidak sengaja. Entah itu berupa perkataan ataupun perbuatan aku yang menyakiti hati kamu, aku mohon maaf ya? mohon di bukakan pintu maaf yang seluas-luasnya ya?
Selanjutnya, aku juga minta maaf kalau aku belum bisa jadi pasangan yang baik untuk kamu, belum bisa jadi seperti yang kamu mau, belum bisa mengerti kamu sepenuhnya, dan masih banyak kurangnya di sana sini. Maaf ya.
Dan, aku mau berterimakasih sebanyak-banyaknya untuk semuanya. Untuk kehadiran kamu, kebaikan kamu, juga waktu, tenaga, pikiran, dan materi yang kamu berikan ke aku.
Terimakasih karena sudah memberitahu aku bagaimana rasanya dicintai, dan disayangi sepenuh hati.
Aku mau kamu tau, kalau aku sayang banget sama kamu, udah ga bisa dihitung seberapa besar rasa cinta dan sayang aku ke kamu.
Kamu tau? Kamu lah alasan aku buat tetap menjalani hari hari aku yang tak selalu indah dengan tersenyum bahagia dan semangat.
Bersama kamu lah aku jadi bisa lebih bersyukur sama hidupku.
Aku bersyukur kepada Yang Maha Kuasa karena telah berbaik hati mengirimkan manusia sebaik kamu ke dalam hidup aku.
Kalau kata Feby Putri begini:
“Tak ada yang meminta seperti ini
Tapi menurutku Tuhan itu baik
Merangkai ceritaku sehebat ini”
Bertemu kamu adalah suatu keberuntungan di hidup aku. Kadang aku berpikir begini “kebaikan apa yang udah aku perbuat sampai dipertemukan sama manusia sebaik kamu?”
I’m so grateful to meet you.
I’m so grateful to have you.
I’m so grateful to love you.
Kalau kamu tau, nama mu lah yang selalu aku langit kan di setiap do’a malam ku. Di setiap do’aku, aku meminta kepada Sang Pencipta agar aku bisa selalu bersamamu, agar aku lah yang menjadi pendamping hidupmu, agar bisa menjadi pasangan dunia dan akhiratmu. Aku juga selalu berdo’a agar takdir mengizinkan aku dan kamu untuk bahagia bersama, menua bersama, memiliki keluarga bersama, dan masuk surga bersama.
Besar harapanku untuk bisa selalu bersama kamu, aku harap takdir berbaik hati kepadaku.
Namun, jikalau takdir tak mengizinkan semua harapanku terwujud, aku hanya ingin kamu selalu bisa hidup bahagia dan tersenyum kepada dunia meski bukan bersamaku. Meski bukanlah aku yang ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidupmu, aku harap kamu selalu dan akan terus bahagia.
Dan asal kamu tau, aku pengen jadi satu-satunya orang yang mendengarkan semua cerita kamu, keluh kesah kamu.
Kalau kamu butuh sandaran, aku dengan senang hati akan maju di garis terdepan untuk memberikan bahuku sebagai tempat kamu bersandar.
Kalau kamu butuh tempat untuk pulang, aku ada disini, aku akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk kamu. I’ll be your home.
Tapi aku rasa udah ga mungkin untuk aku melakukan itu semua.
Maaf karena aku jalan ceritanya jadi begini, maaf aku udah hancurin semuanya. Maaf banget. Maaf kita harus break karena aku.
Aku mohon maaf karena ga bisa selalu ada di sisi kamu. Maaf, maaf dan maaf.
Terkadang aku pengen banget teriak sekeras-kerasnya buat ngasih tau dunia kalau aku cinta kamu.
Dunia harus tau kalau aku cinta kamu selalu, dan selamanya.
Untuk saat ini, mungkin memang kita harus menjalani hidup kita masing-masing, kejar impian kita masing-masing, sama sama mengevaluasi dan memperbaiki diri.
Semoga kita kuat menjalani ini semua ya?
Aku selalu disini, menunggu kamu. Menunggu takdir mempertemukan kita kembali.
Tak pernah sekalipun terlintas di pikiran aku untuk berpaling dari kamu. Aku cuma mau kamu jadi cinta terakhirku.
Tapi, bagaimanapun akhir dari cerita ini nanti, aku harap kamu bisa selalu bahagia, bahagia mu bahagia ku juga.
However the ending, it’s always be the best ending.
Tapi, kamu harus tau kalau aku amat mencintaimu.
Mari bertemu 4 atau 5 tahun lagi ya??
Tentunya dengan versi terbaik dari diri kita masing-masing.
Do’a terbaik selalu untuk kamu.
Bahagia selalu ya, bumi-ku.
I love you, my earth.
You’re my world.
With love,
Laila Assyifa